Minggu, 05 Oktober 2014

Diorama Sekilas

Kala mulai terhempas bagian dari kami 
Lantai mengkilat, kilau cahayanya memantul 
Asap hangatnya hari, kaku dan dingin 
Nada bising terhentak mati 
Tanpa ada sedikitpun segores suara bisa lolos 
Intan kokoh cahayanya gentar, lalu mati 
Nasti, jelas tak bisa! tak mungkin! 
Gagah wajah, hatinya menangis 

Diorama, aku patung, mereka patung 
Ada suara terdengar, namun mengapa masih hening? 
Wajahnya sebagian dibasahi air mata yang dilukis 
Entah mereka kosong pikirannya memikul peran 
Tanpa usaha pun sama saja

Semua tetap diorama yg akan dikenang sebagai kenangan yang memalukan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar